1. Jenis
– jenis foto udara beserta gambarnya
Jawab:
Foto udara merupakan gambar suatu daerah yang
diambil dari atas udara, dan untuk melihat kenampakan hasil foto udara tersebut
secara tiga dimensi maka digunakan alat yang namanya streoskop.
Pengamatan foto udara dapat dilakukan dengan
pengamatan streoskopik, yaitu menggunkan dua tampalan foto udara dengan
pengamatan streoskop yang diutarakan oleh ligterink dan juga harus memenuhi
persyaratan dalam penyetelan.
Pengamatan streoskop adalah pengamatan atas tampalan
dua foto udara dengan menggunakan alat streoskop sehingga muncul gambaran tiga
dimensi atas daerah yang diamati. Gambaran tiga dimensi ini memungkinkan untuk
membuat peta garis tinggi, mengukur beda tinggi, dan mengukur lereng
berdasarkan tampalan foto tersebut. Secara garis besar dikenal empat jenis
streoskop, yaitu :
1.
Streoskop saku
2.
streoskop penyiuman
3. zoom
transfersrop
4.
streoskop cermin.
Fotogrametri adalah suatu seni,
pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu
obyek serta keadaan di sekitarnya melalui suatu proses pencatatan, pengukuran
dan interpretasi bayangan fotografis (hasil pemotretan). Bedasarkan definisi
tersebut, maka pekerjaan fotogrametri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Metric fotogrametri
suatu pengukuran yang sangat teliti dengan
hitungan-hitungannya untuk menentukan ukuran dan bentuk suatu objek.
b) Intrepretasi fotogrametri
kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi suatu
objek.
Gambar foto udara
adalah sebagai berikut:
Foto Udara Kota
Banda Aceh Skala 1:2.000
Foto Udara
Jakarta
Foto Udara
Kelurahan Koang Jaya
Foto Udara Tugu
Malang
Berikut
hasil dokumentasi jasa pemotretan dari
udara proyek konstruksi dengan menggunakan Hi-cam adalah sebagai
berikut:
2. Jenis – jenis Citra
Jawab:
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran
suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan
kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal
dengan istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa
aspek, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum
Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi
3, yaitu:
1) Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto
yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan
panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk
mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat
kontras. Kelemahan dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi yang
dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk
mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam
yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk
mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.
2) Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik adalah foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian
hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa
tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya
peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih
20 meter.
3) Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik adalah foto yang
menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu.
Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada
umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas
sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto,
tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2
yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra merah.
a) Foto
Pankromatrik Hitam Putih
- rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, karena kepekaan film sama dengan kepekaan mata manusia,
- resolusi spasialnya halus,
- stabilitas dimensional tinggi, dan
- foto pankromatrik hitam putih telah lama dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik digunakan dalam
berbagai bidang, sebagai berikut.
- Di bidang pertanian, untuk pengenalan dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi kondisi tanaman, dan perkiraan jumlah produksi tanaman,
- Di bidang kehutanan, digunakan untuk identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu, dan perkembangan luas hutan,
- Di bidang sumber daya air, digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, evaluasi kerusakan akibat banjir, agihan air tanah, dan air permukaan,
- Di bidang perencanaan kota dan wilayah, digunakan untuk penafsiran jumlah dan agihan penduduk, studi lalu lintas, studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi, dan pemilihan letak berbagai bangunan penting,
- Penelitian ekologi hewan liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan jumlah populasinya, dan
- Evaluasi dampak lingkungan.
b) Foto Infra
Merah
Foto infra merah adalah foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat,
dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2
mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak pada saluran
merah dan sebagian saluran hijau. Cirinya dapat
mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada
foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna
tetapi oleh sifat jaringannya.
Perbedaan antara foto infra merah
dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya.
Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
- Mempunyai sifat pantulan khusus bagi vegetasi,
- Daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, dan
- Daya serap yang besar terhadap air.
Kelemahan foto infra merah
antara lain:
- Adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur dan sinar yang dipolarisasikan,
- Sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
- Kecepatan yang rendah dalam pemotretan.
Infra merah berwarna
mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak
serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak
objek pada foto ini menjadi mudah dikenali.
Foto inframerah
berwarna banyak digunakan dalam bidang:
- Kemiliteran, untuk mengetahui kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya;
- Bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang sehat dan tanaman yang terserang penyakit;
b. Berdasarkan
Arah Sumbu Kamera ke Permukaan Bumi
Berdasarkan arah sumbu
kamera ke permukaan bumi, citra foto dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu foto vertikal (tegak) dan foto condong
(miring).
- Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
- Foto condong atau miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong dibedakan menjadi
menjadi dua, sebagai berikut.
- Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.
- Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
c. Berdasarkan
Jenis Kamera yang Digunakan
Berdasarkan jenis kamera
yang digunakan, citra foto dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu foto tunggal dan foto jamak.
- Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar satu lembar foto.
- Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
d. Berdasarkan Warna yang
Digunakan
Berdasarkan warna yang digunakan,
citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu foto berwarna semu dan foto
berwarna asli.
- Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan warna aslinya adalah hijau.
- Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna asli lebih mudah penggunaannya karena foto yang tergambar mirip dengan objek aslinya.
e. Berdasarkan Wahana
yang Digunakan
Berdasarkan wahana yang
digunakan, citra foto dapat dibagi menjadi foto udara dan foto
satelit.
- Foto udara, yaitu foto yang dibuat dari pesawat/balon udara.
- Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.
2. Citra Nonfoto
Citra nonfoto adalah gambaran
suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor. Hasilnya
dikenal dengan istilah foto satelit.
Citra nonfoto dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum
Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto
dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
- Citra infra merah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah ther mal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau warnanya.
- Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan. Citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
b. Berdasarkan Sensor
yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang
digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai
berikut.
- Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal.
- Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak.
c.
Berdasarkan Wahana yang Digunakan
Berdasarkan wahana yang
digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai
berikut.
- Citra dirgantara (Airborne image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara).
Contoh:
citra infra merah thermal, citra radar, dan citra MSS.
- Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan menurut penggunaannya, sebagai berikut.
Benda yang tergambar pada citra
dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai
berikut.
- Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
- Ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada citra berwarna asli tampak cerah.
- Ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap.
a) Citra Satelit untuk pengindraan
planet. Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra Satelit Venera (Rusia).
b) Citra Satelit untuk pengindraan
cuaca. Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor (Rusia).
c) Citra Satelit
untuk pengindraan sumber daya bumi. Contoh
Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Perancis).
d) Citra Satelit
untuk pengindraan laut. Contoh Citra Seasat (AS)
dan Citra MOS (Jepang).
Perbedaan citra foto dan citra
nonfoto
Variabel pembeda/jenis citra
|
Citra foto
|
Citra nonfoto
|
Sensor
|
Kamera
|
Nonkamera, berdasarkan
penyiaman (scanning). Kamera
yang detektornya bukan film
|
Detektor
|
Film
|
Pita magnetik, termistor, foto
konduktif, foto voltaik, dan sebagainya
|
Proses perekaman
|
Fotografi/
kimiawi
|
Elektronik
|
Mekanisme perekaman
|
Serentak
|
Parsial
|
Spektrum elektromagnetik
|
Spektrum tampak
|
Spektra tampak
dan perluasannya, termal dan gelombang mikro
|
Benda yang tergambar
pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam
oleh sensor, yaitu sebagai berikut.
- Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
- Ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada citra berwarna asli tampak cerah.
- Ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap.
Citra Foto
adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi
sebagai hasil pemotretan/perekaman menggunakan kamera.
Cita foto dibedakan atas dasar spektrum elektromagnetik
yang digunakan, posisi sumbu kamera, sudut lipatan kamera, jenis
kamera, warna yang digunakan, dan sistem wahananya.
1. Citra foto
berdasarkan warna yang digunakan
a. Citra Foto Warna Asli
b. Citra Foto Warna Semu
2. Citra foto
berdasarkan posisi sumbu kamera
a. Citra Foto Vertikal, yaitu citra foto yang
dibuat dengan posisi sumbu tegak lurus terhadap permukaan bumi
b. Citra Foto Condong, yaitu citra foto yang
dibuat dengan posisi sumbu kamera miring, dengan sudut kemiringan kamera lebih
dari 100. Adadua jenis foto condong yaitu :
- Citra foto agak condong, yaitu jika cakrawala
tidak tergambar pada foto
- Citra foto sangat condong, yaitu jika
cakrawala tergambar pada foto.
3. Citra foto berdasarkan sudut lipatan kamera
Jenis kamera
|
Sudut Liputan
|
Jenis Foto
|
Sudut kecil
(narrow angle)
|
< 600
|
Sudut kecil
|
Sudut normal
(normal angle)
|
600 – 750
|
Sudut normal/sudut
standar
|
Sudut lebar
(wide angle)
|
750 – 1000
|
Sudut lebar
|
Sudut sangat lebar
(super-wide angle)
|
> 1000
|
Sudut sangat lebar
|
4. Citra foto
berdasarkan jenis kamera yang digunakan
a. Citra foto tunggal, citra foto yang dibuat
dengan kamera tunggal
b. Citra foto jamak, citra foto yang dibuat pada
saat yang sama dan menggambarkan obyek liputan yang sama. Foto jamak dapat
dibuat dengan 3 cara :
- Multikamera, menggunakan beberapa kamera yang diarahkan secara bersamaan ke satu obyek.
- Multilensa, menggunakan satu kamera yang memiliki banyak lensa
- Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna
5. Citra foto
berdasarkan sistem wahananya
a. Citra Foto Udara, yaitu citra foto yang
dibuat dengan menggunakan wahan yang bergerak di udara misalnya pesawat
terbang, helikopter dll
b. Citra Foto Satelit, yaitu citra foto yang
dibuat dengan menggunakan wahana satelit yang bergerak di luar angkasa.
6. Citra foto
berdasarkan Spektrum Elektromagnetik yang digunakan
a. Citra Foto Ultraviolet, yaitu citra foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum Ultraviolet
b. Citra Foto Otokromatik, yaitu citra foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari warna biru hingga sebagian warna
hijau
c. Citra Foto Pankromatik, yaitu cira foto yang
dibuat dengan menggunakan seluruh spektrum tampak
d. Citra Foto Inframerah Asli, yaitu citra foto
yang dibuat dengan menggunakan spektrum infamerah
e. Citra Foto Inframerah Modifikasi, yaitu citra
foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dan sebagian spektrum
tampak dari warna merah dan sebagian hijau.
Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh
Menurut hornby (sutanto,1994:6) citra merupakan
gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainya,Benda yang terekam pada
citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor. tiga ciri yang
terekam sesnsor adalah ciri spasial, ciri temporal, dan ciri spektral
ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan
ruang, meliputi : bentuk, ukuran, bayangan, pola, tektur, situs, dan asosiasi
ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan
umur benda atau waktu saat perekaman.
ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh
tenaga elektromagnetik dengan benda, yang dinyatakan dengan rona dan warna.
citra dapat dibedakan atas citra foto atau foto
udara dan citra non foto. perbedaan antara citra foto dan citra non foto dapat
dijelaskan sebagai berikut:
variabel pembeda
|
citra foto
|
citra non foto
|
sensor
|
Kamera
|
non kamera
|
detektor
|
Film
|
kamera yang
detektornya bukan film, pita magnetik termistor, foto konduktif
|
proses perekaman
|
fotografi/kimiawi
|
elektronik
|
mekanisme perekaman
|
Serentak
|
parsial
|
spektrum
elektromagnetik
|
spektrum tampak dan
perluasannya
|
spektra tampak dan
perluasannya, termal, dan gelombang mikro.
|
No comments:
Post a Comment