Definisi Kurikulum
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang di rencanakan, di
programkan, dan di rancang sedemikian rupa secara sistematis yang berisi bahan
ajar serta pengalaman belajar sehingga dalam program pendidikan memiliki arah
dan tujuan yang akan di capai dan dari hasil yang di capai kita dapat merevisi
ulang dan mengembangkan program pendidikan untuk memperoleh hasil yang lebih
baik dari sebelumnya sehingga suatu kurikulum pembelajaran dapat di katakan
selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pendidikan.
Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, kita mengenal beberapa
istilah kurikulum sebagai berikut:
-Kurikulum ideal
yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan
sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
-Kurikulum aktual
yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian,
kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan
pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk
kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka
panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara
bertahap dalam belajar mengajar.
-Kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum)
yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal
menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa pengaruh guru, kepala
sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri.
Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh,
akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan
kepribadian peserta didik.
Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang
diajarkan, kita dapat membedakan:
-Kurikulum terpisah-pisah
(separated curriculum)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata
pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah
antara mata pelajaran satu dengan yang lain, juga antara kelas yang satu dengan
kelas yang lain. Beberapa hal positif dari separated curriculum ini adalah :
Bahan pelajaran disajikan secara sistematis dan logis dapat dilaksanakan untuk
mewariskan nilai-nilai budaya terdahulu
Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan. Bentuk kurikulum ini mudah dipola,
dibentuk, didesain bahkan mudah untuk diperluas dan dipersempit sehingga mudah
disesuaikan dengan waktu yang ada.
Sedangkan beberapa kritik terhadap kurikulum ini antara lain: Mata pelajaran
terlepas-lepas satu sama lain. Tidak atau kurang memperhatikan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari sudut psikologis, kurikulum demikian
mengandung kelemahan: banyak terjadi verbalitas dan menghafal serta makna
tujuan pelajaran kurang dihayati oleh anak didik. Kurikulum ini cenderung
statis dan ketinggalan dari perkembangan zaman.
-Kurikulum terpadu (integrated
curriculum)
Dalam kurikulum terpadu atau terintergrasi, batas-batas diantara mata
pelajaran sudah tidak terlihat sama sekali, karena semua mata pelajaran sudah
dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit. Ciri-ciri kurikulum terintegrasi ini
antara lain : Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi, berdasarkan psikologi
belajar gestalt dan organismik, berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural,
berdasarkan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa.
Bentuk kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata pelajaran atau
bidang studi yang ada, tetapi lebih luas. Bahkan mata pelajaran baru dapat saja
muncul dan dimanfaatkan guna pemecahan masalah
Sistem penyampaian menggunakan sistem pengajaran unit, baik pengalaman
(experience) atau pelajaran (subject matter unit). Peran guru sama aktifnya
dengan peran murid. Guru selaku pembimbing.
Beberapa manfaat kurikulum terpadu ini antara lain:
a) Segala sesuatu yang dipelajari anak
merupakan unit yang bertalian erat, bukan fakta yang terlepas satu sama lain.
b) Kurikulum ini sesuai dengan
pendapat-pendapat modern tentang belajar, murid dihadapkan kepada
masalah yang berarti dalam kehidupan mereka.
c) Kurikulum ini memungkinkan hubungan
yang erat antara sekolah dengan masyarakat.
d) Aktifitas anak-anak meningkat karena
dirangsang untuk berpikir sendiri dan berkerja sendiri,
atau kerjasama dengan kelompok.
e) Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan
minat, kesanggupan dan kematangan murid.
Keberatan-keberatan yang dilontarkan pada pelaksanaan kurikulum
terpadu ini adalah:
a) Guru belum siap untuk melaksanakan
kurikulum ini
b) Kurikulum ini tidak mempunyai
organisasi yang sitematis
c) Kurikulum ini memberatkan guru
d) Kurikulum ini tidak memungkinkan ujian umum,
sebab tidak ada unformitas di sekolah- sekolah satu sama lain
e) Anak-anak diragukan untuk bisa diajak
menentukan kurikulum
f) Pada umumnya kondisi sekolah
masih kekurangan alat-alat untuk melaksanakan kurikulum ini.
-Kurikulum terkorelasi
(corelated curriculum)
Yaitu kurikulum yang menekankan perlunya hubungan diantara dua atau lebih
mata pelajaran tanpa menghilangkan batas-batas setiap mata pelajaran. Misalnya
Sejarah dan Ilmu Bumi dapat diajarkan untuk saling memperkuat.Ada tiga jenis
korelasi yang sifatnya bergantung dari jenis mata pelajaran. Korelasi faktual,
misalnya sejarah dan kesusastraan. Fakta-fakta sejarah disajikan melalui
penulisan karangan sehingga menambah kemungkinan menikmati bacaannya oleh
siswa. Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada penggunaan
generalisasi yang berlaku untuk dua atau lebih mata pelajaran. Misal psikologi
dapat berkorelasi dengan sejarah atau Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam psikologi untuk menerangkan
kejadian-kejadian sosial. Korelasi normatif, hampir sama denagan korelasi
deskriptif, perbedaannya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial.
Sejarah dan kesusastraan dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-prinsip moral
sosial dan etika.
Beberapa kelebihan kurikulum ini adalah: Dengan korelasi, pengetahuan murid
lebih integral, tidak terlepas-lepas (berpadu). Dengan melihat hubungan erat
antara mata pelajaran satu dengan yang lain, minat murid bertambah. Korelasi
memberikan pengertian yang lebih luas dan mendalam karena memandang dari
berbagai sudut. Dengan korelasi maka yang diutamakan adalah pengertaian dan
prinsip-prinsip bukan pengetahuan akan fakta, dengan begitu lebih memungkinkan
penggunaan pengetahuan secara fungsional bagi murid-murid.
Berikut beberapa kelemahan dari kurikukum mata pelajaran gabungan ini adalah :
Sulit untuk menghubungkan dengan masalah-masalah yang hangat dalam kehidupan
sehari-hari, sebab dasarnya subject centered. Brood fields tidak memberikan
pengetahuan yang sistematis dan mendalam untuk sesuatu mata pelajaran sehingga
hal ini dipandang kurang cukup untuk bekal mengikuti pelajaran di perguruan
tinggi.
Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya, kurikulum dapat
dibedakan menjadi:
- Kurikulum nasional (national
curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh tim pengembang tingkat nasional dan
digunakan secara nasional.
- Kurikulum negara bagian (state
curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh masing-masing negara bagian, misalnya di
masing-masing negara bagian di Amerika Serikat.
- Kurikulum sekolah (school
curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan sekolah. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah
lahir dari keinginan untuk melakukan diferensiasi dalam kurikulum.
No comments:
Post a Comment