1. a. Erastothenes (270 -194 SM)
: Geografi adalah penulisan tentang bumi (writing about the earth).
b.
Karl Ritter : Geografi adalah Studi tentang daerah yang berbeda – beda
diatas permukaan bumi (different areal) dalam keragamannya.
c.
Ferdinand Von Richthofen : Geografi adalah lukisan gejala dan sifat – sifat
permukaan bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letak dan menjelaskan
terjadinya hubungan hubungan timbale balik gejala dan sifat tersebut.
d.
James E Preston : Geografi adalah Ilmu yang berhubungan dengan interelasi
manusia dan lingkungannya.
e.
Elsworth Huntington : Geografi adalah Studi tentang alam dan persebarannya
serta relasi antara lingkungan alam dengan kualitas atau aktifitas manusia.
2. A. Geografi Klasik : Geografi sudah
dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut
masih dipengaruhi oleh Mitologi. Adapun tokoh – tokoh dari Geografi Klasik
adalah Anaximandros, Thales (640 – 548 SM), Herodotus (485 – 425 SM), Homerus,
Pitheas (340 SM), Erastothenes dan Dikaiarchos (276 – 194 SM), Strabo (64 SM –
24 M), Claudius Ptolemaeus
B.
Geografi Abad Pertengahan : Uraian – uraian tentang Geografi masih
bercirikan hasil laporan perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui
darat maupun melalui laut. Masa ini disebut dengan REVOLUSI GEOGRAFI karena
perjalanan yang banyak dilakukan oleh umat manusia telah merangsang
ditemukannya wilayah baru yang sebelumnya belum pernah terdengar atau diketahui
manusia. Tokoh – tokoh dalam Geografi Abad Pertengahan ,yaitu Marcopollo,
Batholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo Vespuci, Ferdinand
Magelhaens, Nicolas Copernicus (1473 – 1543)
C.
GeografiModern : Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa
ini Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang
dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah Immanuel Kant (1724 – 1804),
Alexander Baron Humboldt (1769 – 1859), Karl Ritter (1779 – 1839), Charles
Darwin (1809 – 1882),
D.
Geografi akhir abad ke 19 – Abad ke 20 : Pusat perhatian Geografi pada
akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan, serta terhadap
bentang alam. Pada masa kini, tokoh geografi lainnya yang berpengaruh, adalah
Friederich Ratzel (1844-1904), Otto Schluter (1873), Elsworth Huntington
(1876), Ferdinand von Ricthofen (1833-1905), Oscar Peschel (1833-1905), Alferd
Hettner (1859-1941)Paul Vidal de la Blache (1859-1918),Jean Brunhes
(1869-1930), William Morris Davis, Richard Hartshorne, Frank Debenham, James
Fairgrieve, Preston E James.
E.
Geografi Mutakhir : perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada
upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh umat manusia.
3. Peta merupakan elemen penting penunjang studi
geografi. Mengapa demikian? Karena melalui peta, dapat memperluas pandangan
tentang bumi melalui bidang yang lebih sempit sehingga tercakup oleh
pancaindra. Berbagai ketampakan alam dapat kalian analisis atau kalian
identifikasi melalui peta. Penggambaran peta dapat menyajikan data tentang
relief permukaan bumi, baik daratan maupun lautan.
4. Hakikat GeografI.
Studi geografi pada hakikatnya merupakan
pengkajian keruangan tentang fenomena dan masalah kehidupan manusia. Studi itu
disusun berdasarkan hasil observasi berbagai fenomena di lapangan. Hasil
observasidi lapangan akanmembentuk pola abstrak dari fenomena yang diamati.
Pola abstrak itulah yang disebut konsep geografi. Oleh karena itu,tanpa kerja
lapangan tidak akan menghasilkan konsep tentang hakikat fenomena dan masalah kehidupan
yang sebenarnya .Guna menghasilkan konsep fenomena geografi diperlukan analisis
fenomena manusia, fenomena alam, sertapersebaran dan interaksinya dalam ruang. Adapun untuk
menunjukkan dan menjelaskan fenomena tersebut dipermukaan bumi diawali dengan
mengajukan enam pertanyaan pokok. Yaitu what, where,why, who, dan how( 5W 1H).
Misalnya untuk menjelaskan fenomena kelaparan maka pertanyaan yang
diajukkanadalah apa yang terjadi, dimana fenomena itu terjadi, kapan fenomena
itu terjadi, mengapa fenomena itu terjadi, siapa saja yang sedang mengalami,
dan bagaimana usaha untuk mengatasinya.
Prinsip-prinsip
Geografi
a.
Prinsip penyebaran, yaitu gejala dan fakta geografi, baik menyangkut
keadaan alam maupunkemanusiaan yang tersebar luas di permukaan bumi. Penyebaran
tersebuttidak merata antara wilayah satu dengan wilayah hubungan (relasi)
gejala/factor yang satudengan yang lain. lainnya.dengan melihat dan
menggambarkan gejala dan fakta pada peta, kita dapat mengungkapkan
b.
Prinsip interelasi, yaitu interelasi dalam ruang yang menyatakan bahwa
terdapat salingberhubungan antara gejala satu denga gejala lainnya atau antara
factor yang satu denganfactor lainnya dalam suatu ruang tertentu.
c.
Prinsip deskriptif, yaitu prinsip untk memberikan penjelasan atau gambaran
lebih jauh tentanggejala atau masalah yang dipelajari atau sedang diselidiki.
Deskripsi ini digunakan untukmenjelaskan sebab-sebab interaksi dan interkasi
antara factor yang satu dan lainnya. Dalamkerangka kerja geografi prinsip ini
tidak dapat ditinggalkan.
d.
Prinsip korologis atauprinsip keruangan, bahwa dalam prinsip ini
gejala-gejala, fakta-fakta, dan masalah-masalahgeografi ditinjau
daripenyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam hubungannya terdapat pada
ruang tertentu.Yang dimaksud dengan ruang ini adalah permukaa bumi, baik secara
keseluruan maupunsebagian.
Konsep
geografi
a.
Konsep lokasi, yaitu letak di permukaan bumi. Monas terletak di Jakarta
b.
Konsep jarak, yaitu jarak antara satu tempat dengan tempat yang lain. Harga
tanah di desa murah karena jauh dari pusat keramaian kota.
c.
Konsep keterjangkauan, yaitu hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya
(jalan, komunikasi, dll). Masyarakat Badui terbelakang karena terisolir dengan
masyarakat lain.
d.
Konsep pola, yaitu adanya pola persebaran suatu fenomena, seperti
permukiman memanjang, memusat atau tersebar. Pemukiman penduduk nelayan
memanjang mengikuti garis pantai.
e.
Konsep morfologi, yaitu bentuk permukaan bumi sebagai hasil tenaga eksogen
dan endogen ( misalnya pulau, peguungan, daratan, lereng dan lembah. Setiap
permukaan bumi mempunyai manfaat yang berbeda-beda bagi manusia. Misalnya di
daerah pegunungan cocok untuk pertanian sayur-sayuran dan perkebunan.
f.
Konsep aglomerasi, pemusatan penimbunan suatu kawasan. (industri,
pertanian,permukian). Masyarakat umumnya mengelompok dengan warga yang mempunyai
tingkat kehidupan sejenis. Oleh karena itu muncul istilah daerah elit, kumuh
(slum).
g.
Konsep nilai kegunaan, berkaitan dengan manfaat dari fenomena yang ada di
permukaan bumi yang bersifat relative. Misalnya daerah wisata mempunyai nilai
kegunaan yang berlainan bagi setiap orang, ada orang yang datang ke daerah
wisata hanya sekali bahkan ada yang berulang kali.
h. Konsepinteraksi dan interdependency,
yaitu peristiwa saling mempengaruhi antar berbagai fenomenageosfer. Misalnya
interaksi antara desa dan kota. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam
memanfaatkan potensi sumber daya antara didesa dan di kota.
i.
Konsep diferensiasi area, berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah di
permukaan bumi,dengan ciri khusus yang dapat dibedakan dengan wilayah lain atau
dikenal dengan istilah region. ( Asia Tenggara, AsiaSelatan Amerika Selatan)
j.
Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan persebaran suatufenomena
denganfenomena lain di suatu tempat. Misalnya pegunungan mempunyai suhu lebih
rendah daripada di daerah dataran rendah.Oleh karena itu sayuran, the dan pinus
dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan.
No comments:
Post a Comment